Asap dari 16 PLTU mengepul di sekeliling Jakarta, memperburuk kualitas udara kota dan sekitarnya.
Asap dari PLTU ini mengandung berbagai polutan, termasuk sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan partikel halus. Polutan-polutan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan, kanker, dan jantung. Mereka juga dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan hewan.
Kualitas udara di Jakarta telah menjadi masalah yang semakin serius dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas pembakaran batu bara, lalu lintas, dan pembangunan.