Catatan: Fakhruddin Halim
SEJUMLAH pemimpin redaksi media massa bertemu dengan Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di Gedung Mahligai, Rumah Dinas Gubernur, Rabu malam, 31 Mei 2023.
Dalam persamuhan yang berlangsung selama dua jam lebih itu, Suganda membahas soal program Gule Kabung.
Gule Kabung, menurut Suganda adalah akronim dari “Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung”.
Suganda menggagas program ini untuk mewujudkan 5 agenda prioritasnya, yaitu pertama percepatan penurunan angka stunting, kedua pengentasan kemiskinan, ketiga pengendalian inflasi.
Kemudian, keempat melanjutkan program strategis yang telah dijalankan oleh kepala daerah sebelumnya serta mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih dibutuhkan kerja bersama, kelima turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi secara riil.
Tiga program ini merupakan instruksi dari pemerintah pusat. Sementara dua dari 5 program terakhir adalah murni gagasan untuk mewujudkan suksesnya selutuh pembangunan di Babel.
Sejak Gule Kabung diluncurkan, Suganda mengaku sangat efektif dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pada tataran aksi di lapangan. Sebab, hambatan-hambatan birokrasi dan sumbatan-sumbatan informasi dapat teratasi dengan baik.
Selain efektif, Suganda mengaku sangat efisien. Dia menolak keras jika ada yang beranggapan kalau turunnya dia ke lapangan dianggap sebagai bentuk pemborosan.
“Utamanya tidak menghambur-hamburkan anggaran,” kata Suganda.
Suganda mencontohkan melalui program ini dia bersama Forkopimda dan stakeholder terkait akan menginap langsung ke desa, atau kelurahan di kabupaten kota untuk mendengar aspirasi secara langsung dari masyarakat, dan langsung menjawab solusi apa saja sebagai tindak-lanjut dari aspirasi masyarakat tersebut.
“Disamping itu, stakeholder tersebut akan jemput bola memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, misalnya dari kepolisian akan menggelar pelayanan SIM keliling, Bakuda dengan Samsat Setempoh, dan lain sebagainya. Termasuk nanti KPU kita ajak untuk ikut menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pemilih cerdas dalam Pemilu,” katanya.
Selain itu, sejumlah persoalan yang selama kurang mendapat perhatian, ternyata di lapangan bisa diketahui. Suganda mencontohkan di salah satu kecamatan jumlah anak anak yang mengalami stunting mencapai 300-an orang.
“Kita bisa mrmbayangkan bagaimana generasi Bangka Belitung ke depan jika tidak segera ditangani,” ujar Suganda.
Selain itu, pendidikan juga masih menjadi persoalan serius bagi Bangka Belitung. Saat ini Angka Partisipasi Kasar atau APK hanya 8,11.
“Kita secara nasional nomor dua dari bawah. Nah ini data ril, kita mulai dengan kejujuran, tidak ada dusta di antara kita,” kata Suganda.
Untuk menyelesaikan sejumlah persoalan, Suganda mengajak siapa saja bergandengan tangan. Memulai dengan kebersamaan. Termasuk Suganda mendorong BUMN dan perusahaan swasta untuk membantu melalui program CSR masing-masing.