UPAYA meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus terus dilakukan. Salah satunya dengan cara mendorong kemandirian sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM).
Peran sektor UMKM tidak lagi bisa dianggap remeh. Sebab, punya daya tahan yang luar biasa dalam menghadapi segala situasi ekonomi yang terburuk sekalipun.
Hanya saja, sektor UMKM tidak boleh kita biarkan tumbuh atau bertahan secara apa adanya dan hanya mengandalkan modal, pengetahuan dan akses pasar ala kadarnya.
Pun, dengan segala keterbatasan yang dimiliki UMKM bisa bertahan. Apalagi, jika ada intervensi dari pemerintah daerah, BUMN dan swasta. Pasti, daya dongkraknya akan sangat luar biasa.
Saat ini, melalui Aplikasi ‘Sidulang Babel’ yang dikelola Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, per Agustus 2023, tercatat sebanyak 43.755 UMKM.
Dari jumlah UMKM yang sudah terinput terserap tenaga kerja sebanyak 54.861 orang. Berdasarkan data itu pula, dari jumlah itu tercatat sebanyak 19.033 UMKM laki-laki dan 24.436 UMKM perempuan.
Padahal, memgutip Antara, Sabtu (5/11/2022), di Babel, jumlah UMKM berdasarkan data pada April 2022 ada sebanyak 183.040 unit, terdiri dari 180.054 unit usaha mikro, 2.900 unit usaha kecil dan 86 unit usaha menengah.





