Reformasi Sosial di Kedai Kopi

Berpindah-pindah di banyak tempat membuat Pak Bur paham dengan kebiasaan masyarakat terutama di era 70an. Setiap kelekar ada fenomena zaman yang ia ceritakan. Mungkin ini yang membuat Pak Bur masih ingat peristiwa secara detil. Saya menimpali kisah tahun 1970an hanya dari beberapa titik-titik peristiwa saja.

Wak Mido dan Wak Cokro adalah dua titik yang dimaksud. Keduanya ada di Kampong Parit-tempat tinggal awal Pak Burhanuddin Simin menghabiskan masa kecil dan masa bujang kecik (SMPN 1 Tanjungpandan). “ Depan rumah kami masih banyak buah-buah yang ditanam Tuan Gudang,” ujar Pak Bur memantik tradisi bercocok tanam warga Jalan Veteran itu. Tidak hanya tanaman buah, tanaman kopi juga ditanam sebagai tanaman pagar sebagai bukti tanaman kopi penyelaras tradisi ‘melampun’.

Baca Juga  Mengenal Abdul Hadi WM di PDS HB Jassin-TIM Jakarta

Perkara kedai kopi lebih marak dibandingkan budidaya kopi, tak lepas dari pengaruh Perusahaan tambang timah menjaga berbagai bahan pokok yang dibutuhkan karyawan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. “Dulu beras itu ada tiga, beras karyawan, beras pelayan dan beras ayam. Ayam pun mendapat jatah,” katanya sembari tertawa kecil.

Tetatngga Pak Bur-Tuan Gudang mungkin tidak mengurusi gudang beras, tempat dimana beras tumpah dikumpulkan dan dibagi-bagikan. Beras ini tidak layak dikonsumsi menurun pikiran masa itu maka agar tak mubazir dijadikan makanan ayam.

Baca Juga  Pemkot Pangkalpinang Ajukan Tiga Raperda Kepada DPRD

Struktur manajerial Perusahaan Negara (PN) yang mengelola timah sebelum tergradasi menjadi bahan galian golongan C tentu panjang, namun anak usia SMP seperti Pak Bur ingat siapa saja yang paling berkompeten. Tuan Kuase paling atas, Tuang Kongsi (Kepala Wilayah Produksi), berikutnya Tuan Gudang. Tiga jabatan itu paling tidak membekas dalam ingatan Pak Bur karena salah satu tuan kongsi di wilayah produksi Lenggang masih ada hubungan keluarga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *