Angin timur telah meniduri monyet nakal
Lembut engkau bertiup membuat orang terpukau
Culas ! tapi ingin dianggap pekerja keras
Angin timur membuat orang terpukau
Permainan akan segera berakhir
Sadarlah ! Engkau tak lagi bisa memukau
Sebentar lagi angin barat akan datang
Merubah arah mata, menukik ke mata hati
Angin barat mendatangi Kelekak
” Kau punya apa “? Bunga !
“Punya apa lagi ?” Daun!
” apalagi ?” Ranting
Kelekak dan Angin Barat bersitegang
Di puncak pohon, daun baru menunggu giliran
Ia bersiap mengabdi dengan lehernya
Culas ! Lembutnya memukau mata
Seketika daun kering terpengaruh