Catatan H Emron Pangkapi
IR SUTYONO Jacob Alis, tokoh legendaris Pulau Bangka era 1970-an. Insinyur Tambang Lulusan Universitas di Auatralia, adalah generasi pertama anak Bangka yang sekolah di luar negeri.
Ayahnya Tuan Vokrol Jacob Alis mengirim kedua putranya (Samsi dan Sutyono), bersekolah di luar Bangka.
Kelak Samsi Jacob Alis dikenal sebagai Mayjen TNI Dr Samsi Jacoh Alis, bekarya di lingkungan kesehatan TNI AD mulai dari Kepala RSPAD hingga Kepala Dinas Kesehatan TNI-AD.
Adapun Sutyono, sekembali dari Australia memilih pulang ke daerah ketimbang menerima tawaran perusahaan asing serta ajakan teman sealmamaternya Hartarto untuk berkarir di pusat.
Sutyono ahli tambang. Dia mulai sebagai pejabat menengah PN Timah, dan hingga 25 tahun kemudian dia tetap sebagai pejabat papan tengah. Tapi anehnya nama Sutyono sangat populer di Bangka. Dia menjadi tokoh senteral Pulau Bangka.
Sutyono tempat rakyat Bangka mengadu. Dia menjadi simbol perlawanan orang Bangka terhadap dominasi “kaum urban”.
Karirnya kandas hanya sampai jabatan Kepala Wilayah Produksi Timah (setara camat). Tapi karyanya memihak Kep. Babel terasa hingga kini. Dia adalah “Bangka yang sebenarnya”. Selalu hadir untuk rakyat Babel.
Mempertaruhkan jabatannya demi membela rakyat. Sutyono Jacob Alis tokoh yang terlupakan:
Almarhum Sutyono Jacob Alis ikut meletakkan dasar perjuangan Pembentukan Provinsi Babel tahun di 1971. Anggota Presedium yang “pasang badan”.
Jargon Bangka menuntut keadilan (ikhtiar Sutyono agar putra daerah berkesempatan jadi karyawan UPTB dan PNS) sangat populer.
Ketika dia menjadi pimpro Kapal Keruk Bangka II 1975. Sutyono tegas. Mencatatkan sejarah 100% rekruitmen ABK/operator tambang putra daerah. Bersama temannya Rusli Rachman (Kepala STM Panglalpinang) mereka merekruit 100 tamatan STM. Hampir tiap Wilasi dipimpin Sutyono, rakyat datang melamar pekerjaan.
Dia memperkenalkan konsep tambang tidak merusak lingkungan. Melarang kapal keruknya mendekati pantai-pantai indah. Mengecek langsung agar “tailing” tidak mecemari pantai. Sutyono membuat konsep tambang semprot dengan “water tritment” sebelum limbah dialirkan.
Di setiap Kawilasi membangun lapangan bola dan membentuk tim terbaik. Puncaknya 1970-1978 PS Bangka asuhan Sutyojo masuk dalam 8 besar PSSI. Lebih satu dasawarsa PS Bangka dan PSMS mewakili Sumatera dintingkat nasional.